Atas Nama Keadilan…
Dalam pilpres kali ini, saya sangat prihatin dengan merebaknya isu-isu negatif yang menyerang kedua pasang capres-cawapres kita. Di satu sisi ada yang difitnah sebagai orang non-Islam dengan menyebarkan tabloid “Obor Rakyat“ di berbagai masjid dan pondok pesantren. Dipandang dalam kacamata hukum Islam (fikih), hal itu merupakan sesuatu yang sangat diharamkan. Karena masjid dan pesantren merupakan tempat suci yang harus steril (bersih) dari hal-hal yang bersifat duniawi, lebih-lebih ajang politik yang berbau hujatan dan fitnah. Di sisi lain ada yang mengungkap kembali aib-aib masa lalu yang pada hakikatnya belum terselesaikan dengan baik di mata hukum negara.
Semua itu, apabila kita merasa sebagai warga negara Indonesia yang baik, tentu akan bisa memilah dan memilih siapa yang pantas memimpin negeri yang tercinta ini. Indonesia adalah negeri yang beradab, namun mengapa sekarang ini adab dan moral yang dimiliki penduduknya seakan luntur dimakan zaman?. Ada apa dengan Indonesia?
Kini, kita dihadapkan pada pilihan sulit dan penuh intrik. Bulan suci akan datang, namun sebagian masyarakat Islam Indonesia masih sibuk dengan kampanye negatif dengan hujatan maupun fitnah, dengan ucapan maupun tulisan.
Kalau kita mau melihat masa lalu, akan tergambar jelas ketika salah satu capres pernah tersandung kasus HAM yang sampai sekarang belum ada kejelasannya. Dan juga ada, salah satu cawapres yang anaknya pernah menabrak (membunuh) 2 orang. Namun, kedua kasus itu sampai sekarang belum jelas dan belum terselesaikan dengan baik di mata hukum. Apakah ini sebuah aib masa lalu ataukah sebuah keadilan yang harus ditegakkan. Semuanya akan dikembalikan pada masyarakat Indonesia.
Yang pasti, di pilpres kali ini masyarakat harus tetap berfikiran positif pada kedua pasang capres-cawapres kita. Agar masyarakat bisa tenang, tentram, dan merasa nyaman dalam menyambut dan melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan yang selalu kita tunggu kehadirannya ini. Pilihlah sesuai hati nurani kita, agar kita tahu, seberapa bersih hati kita dalam memilih pemimpin yang bersih dan bijaksana.
Wallahu Alamu bi Muradih...
al-Faqier ila Rahmati Rabbih
Saifurroyya
13-06-14, Kaliwungu Kota Santri
0 komentar:
Posting Komentar